Negeriku Makin Aneh....
Temuan Blue Energy oleh Joko Suprapto yang hingga kini masih diselimuti misteri , karena beberapa hal teknis menyangkut penemuan ini tidak transparan menambah daftar panjang keanehan dinegeri ini. Banyak orang pro kontra dengan hal ini. Sebagian anggota DPR ikut2an berkomentar , dengan kapasitas intelektual masing-masing. Seyogyanya temuan seperti ini, bisa dijelaskan dengan lebih rinci melalui media.
Ada beberapa hal yang sangat aneh dengan klaim temuan ini , yang hingga sekarang masih menjadi misteri.
Beberapa hal itu menurut saya pribadi adalah :
1. Sosok dari Joko Purwanto sendiri tidak transparan.
Ketidak jelasan ini , apakah efek dari pemberitaan media atau memang ada misteri dengan pak joko sendiri masih harus dijelaskan.
2. Tentang temuan BE dan turunannya.
Berdasarkan logika ilmiah yang ada, bahwa semua hal tentang temuan yang ilmiah harusnya bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Tidak hanya berdasarkan klaim-klaim saja.
3. Proses temuan ini hingga masuk dalam Ring I kekuasaan RI.
Hasil temuan ini , yang sampai dipublish dalam event internasional dibali, tetapi sebelumnya tidak ada pembertiaan sama sekali. apakah ini project undrgeround ataukan memang, mau membikin surprise untuk dunia ditengah krisis energi berdasar migas.
4. Tidak adanya klarifikasi dari team BE , Joko sebagi klaim penemu, dan instansi terkait.
Sungguh naif seandainya penemuan ini hanyalah pepesan kosong. Sungguh hebat kiprah dan perjalanan si penemu dan teamnya kalau hal ini tidak bisa dipertanggungjawabkan. Dan sungguh hebat, kinerja dari pemerintahan kita sampai bisa meloloskan temuan seperti ini ke event internasional.
Ada beberapa langkah sederhana untuk mengurai keanehan ini.
1. Harus ada klarifikasi tertulis di media massa ataupun jurnal ilmiah
2. Harus ada klarifikasi dari pihak terkait (LIPI, BPPT, akademisi ) dan lain2 mengenai temuan ini.
3. Harus ada bukti nyata , kalau memangtemuan ini benar adanya dan bisa bernilai ekonomis, masyarakat harus segera bisa menikmatinya. Toh, BE diklaim sudah mampu diproduksi dengan kapasitas 10l/detik. dan diklaim bisa dipasarkan dengan harga 3000perak/liter, 50% dari harga bbm saat ini.
3 langkah diatas sangatlah sederhana. Bahkan saya yakin, orang awam pun bisa memahaminya. Untuk mengadakan jumpa pers, release jurnal ilmiah dan lain lain tidak ada kendala berarti. Toh Pak Joko juga masih ada, team BE Heru Lelono dkk juga masih diIndonesia, pak SBY juga masih menjabat presiden RI, Engineer LIPI - BPPT, Profesor / Akademisi juga masih ada semua. Dan kalau memang BE bernilai ekonomis dan diklaim sudah bisa produksi 10 liter perdetik, berarti bisa produksi 36kliter/jam. dan 360kliter/ 10jam, setara 3113 barrel/10jam. Sesuatu hal yang dinantikan oleh rakyat ditengah badai BBM membubung tinggi...
Tapi kalau ternyata fakta2 sederhana diatas tidak terbukti, mungkin kasus ini hanya akan menjadi pepesan kosong dan menambah datar panjang keanehan republik ini. Gus Dur tertipu oleh tukang pijitnya, Megawati tertipu harta karun di Batutulis, dan Pak SBY mungkin tertipu oleh pak Joko dkk.
Atau jangan2 issue ini (saya kutip istilah menurut rekan saya ) , hanya usaha dari segelintir mafia perminyakan untuk mencuci minyak mereka.... yah mirip money laundry gitu deh... oil laundry
Selamat menikmati keanehan Negeriku tercinta....Ada beberapa hal yang sangat aneh dengan klaim temuan ini , yang hingga sekarang masih menjadi misteri.
Beberapa hal itu menurut saya pribadi adalah :
1. Sosok dari Joko Purwanto sendiri tidak transparan.
Ketidak jelasan ini , apakah efek dari pemberitaan media atau memang ada misteri dengan pak joko sendiri masih harus dijelaskan.
2. Tentang temuan BE dan turunannya.
Berdasarkan logika ilmiah yang ada, bahwa semua hal tentang temuan yang ilmiah harusnya bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Tidak hanya berdasarkan klaim-klaim saja.
3. Proses temuan ini hingga masuk dalam Ring I kekuasaan RI.
Hasil temuan ini , yang sampai dipublish dalam event internasional dibali, tetapi sebelumnya tidak ada pembertiaan sama sekali. apakah ini project undrgeround ataukan memang, mau membikin surprise untuk dunia ditengah krisis energi berdasar migas.
4. Tidak adanya klarifikasi dari team BE , Joko sebagi klaim penemu, dan instansi terkait.
Sungguh naif seandainya penemuan ini hanyalah pepesan kosong. Sungguh hebat kiprah dan perjalanan si penemu dan teamnya kalau hal ini tidak bisa dipertanggungjawabkan. Dan sungguh hebat, kinerja dari pemerintahan kita sampai bisa meloloskan temuan seperti ini ke event internasional.
Ada beberapa langkah sederhana untuk mengurai keanehan ini.
1. Harus ada klarifikasi tertulis di media massa ataupun jurnal ilmiah
2. Harus ada klarifikasi dari pihak terkait (LIPI, BPPT, akademisi ) dan lain2 mengenai temuan ini.
3. Harus ada bukti nyata , kalau memangtemuan ini benar adanya dan bisa bernilai ekonomis, masyarakat harus segera bisa menikmatinya. Toh, BE diklaim sudah mampu diproduksi dengan kapasitas 10l/detik. dan diklaim bisa dipasarkan dengan harga 3000perak/liter, 50% dari harga bbm saat ini.
3 langkah diatas sangatlah sederhana. Bahkan saya yakin, orang awam pun bisa memahaminya. Untuk mengadakan jumpa pers, release jurnal ilmiah dan lain lain tidak ada kendala berarti. Toh Pak Joko juga masih ada, team BE Heru Lelono dkk juga masih diIndonesia, pak SBY juga masih menjabat presiden RI, Engineer LIPI - BPPT, Profesor / Akademisi juga masih ada semua. Dan kalau memang BE bernilai ekonomis dan diklaim sudah bisa produksi 10 liter perdetik, berarti bisa produksi 36kliter/jam. dan 360kliter/ 10jam, setara 3113 barrel/10jam. Sesuatu hal yang dinantikan oleh rakyat ditengah badai BBM membubung tinggi...
Tapi kalau ternyata fakta2 sederhana diatas tidak terbukti, mungkin kasus ini hanya akan menjadi pepesan kosong dan menambah datar panjang keanehan republik ini. Gus Dur tertipu oleh tukang pijitnya, Megawati tertipu harta karun di Batutulis, dan Pak SBY mungkin tertipu oleh pak Joko dkk.
Atau jangan2 issue ini (saya kutip istilah menurut rekan saya ) , hanya usaha dari segelintir mafia perminyakan untuk mencuci minyak mereka.... yah mirip money laundry gitu deh... oil laundry
Labels: blue energy, misteri blue energy, negeriku aneh